Contents
Robot dan Kemajuan Teknologi Bagi Industri
Robotika di dalam industri sesungguhnya udah tersedia sejak lama, jadi kurang lebih abad 19 awal. Perlahan tetapi pasti, robot pun kelanjutannya jadi andalan untuk menggantikan peran yang tak mungkin mampu di jalankan manusia.

Robot pertama yang di kenal di bangun pada 1937, di program untuk menyusun balok-balok kayu. Robot industri ini di ciptakan dengan tujuan untuk mempercepat sistem di pabrik, meningkatkan produktivitas pabrik.
Seiring waktu, teknologinya bertumbuh makin lama maju, aplikasi robotika terhitung makin lama mutakhir dan maju. Mulai berasal dari sekadar pilih dan meletakkan, sampai pada sistem perakitan dan pengelasan.
Pabrik yang otomatis berarti mengimplementasikan berbagai sistem pemeriksaan yang mengelola peralatan dan mesin. Tujuan otomatisasi adalah untuk mengoperasikan pabrik secara lebih efisien, produktif, dan membuahkan output yang memiliki mutu lebih tinggi.
Menginstal robot ke di dalam pabrik menolong bagian-bagian yang otomatis di dalam lini produksi. Pekerjaan-pekerjaan yang otomatis di selesaikan di dalam saat yang lebih singkat.
Pasalnya, robot tak cuma bergerak dengan cepat dan kecepatan yang konsisten, tetapi terhitung mampu berguna di luar jam kerja untuk mencukupi tenggat saat produksi.
“Kekeliruan yang mampu saja berlangsung dengan pekerjaan manual mampu di minimalisasi, agar menegaskan mutu yang lebih tinggi,” kata Shermine Gotfredsen, General Manager Universal Robots Asia Pacific, Selasa (27/10/2015).
Menciptakan Lapangan Kerja
Tren paling baru di dalam robot industri itu serupa dengan saat bangkitnya komputer pada 1980-an. Walaupun komputer mengotomatisasi tugas-tugas yang umumnya jadi tanggung jawab para sekretaris, ini tidak berarti bahwa pekerjaan sekretaris itu terancam keberadaannya.
Sebaliknya, komputer adalah alat yang di pakai oleh para sekretaris untuk merampungkan tugas-tugas mereka secara lebih produktif. Seperti itu terhitung robot industri adalah alat yang mampu di pakai pabrik untuk menolong para pekerjanya di lini produksi.
Mengingat faedah yang mampu di hasilkan berasal dari robot-robot, mereka terhitung akan menolong pabrik menciptakan lapangan kerja. Sebuah laporan pada 2013 oleh Metra Martech udah menunjukkan bahwa robot industri di ramalkan akan menciptakan pada 900.000 sampai 1,5 juta lapangan kerja berasal dari 2012 sampai 2016.
Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang merasakan faedah jadi perusahaan yang makin lama kompetitif sebagai hasil segera di karenakan memakai robot, cenderung terhitung akan mempekerjakan lebih banyak pekerja di jaman depan untuk menolong ekspansi mengolah mereka.
Robot tak cuma menciptakan lapangan kerja, tetapi terhitung menyebabkan tempat kerja makin lama atraktif. Robot industri mampu di atur untuk menolong pekerja di tempat kerja yang beresiko di pabrik, seperti ada bahan kimia beresiko atau benda-benda berat.
“Ini tidak cuma terlampau menolong mengurangi risiko kecelakaan, tetapi terhitung meningkatkan kebugaran mental dan stimulus para pekerja itu,” kata Gotfredsen.
Belakangan ini, industri makanan dan minuman udah terkena dampak penurunan permohonan ekspor dan depresiasi rupiah. Sebagai konsekuensi, manufaktur hadapi peningkatan ongkos operasional di karenakan mereka terlampau bergantung pada bahan-bahan impor seperti gula, susu, dan kacang kedelai.
“Untuk hadapi tantangan ini, mutlak bagi 6.000 perusahaan manufaktur makanan dan minuman di Indonesia untuk mempertimbangkan mengadopsi solusi robotika,” ujar Gotfredsen.
Produktivitas dan Efisiensi
Produktivitas dan efisiensi pada sebuah pabrik mampu di tingkatkan saat robot industri di pakai untuk menggerakkan fungsi-fungsi pada lini produksi, seperti pengemasan dan palletizing, atau pilih dan menempatkan.
“Sebagai contoh, pada lini mengolah produk susu, robot berguna untuk mengangkat empat paket keju krim sekaligus berasal dari sabuk conveyor dan memindahkannya ke tray plastik,” ucap Gotfredsen.
Mengingat besarnya volume produksi, meningkatkan efesiensi di lini akhir akan berkontribusi mengurangi downtime, saat mengoptimalkan produktivitas berarti mampu mencukupi permohonan yang lebih besar.
Dengan robot-robot terkini yang memiliki antarmuka yang intuitif agar enteng untuk diprogram dan tubuh yang ringan, manufaktur akan menikmati fleksibilitas produksi.
Ini terlampau ideal di tengah kejenuhan di industri makanan dan minuman dengan makin lama beragamnya produk, siklus produk makin lama pendek, dan variasi pengemasan makin lama beragam. Perusahaan mampu studi bagaimana memprogram dan memakai robot untuk mengotomatisasi lini produksi.
Saat robot di integrasikan dengan baik ke di dalam sistem atau pengemasan lini produk makanan dan minuman, operasional mampu makin lama di optimalisasi untuk mencukupi berbagai variasi lini produk.
Robot industri di klaim akan memainkan peranan kunci di dalam menolong meminimalisasi ongkos mengolah dan pada saat yang serupa terhitung selamanya kompetitif dengan pengurangan downtime.
“Dengan cara ini, manufaktur di Indonesia mampu hadapi melemahnya permohonan ekspor dan peningkatan ongkos mengolah yang memengaruhi performa usaha industri makanan dan minuman,” pungkas Gotfredsen.