Merasa Salah Pilih Jurusan ? Temukan Solusinya Berikut Ini!

Salah satu survei yang dikemukakan oleh Irene Guntur, psikolog pendidikan dari Integrity Development Flexibility (IDF) menyatakan bahwa sekitar 87% mahasiswa Indonesia merasa salah pilih jurusan

Akibatnya, para mahasiswa ini seringkali merasa bingung dan risau akan masa depannya. Namun, sebenarnya mahasiswa bisa melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan peluang karir. Untuk itu, simak tips menghadapi masalah salah pilih jurusan di bawah ini.

Mengikuti Program Magang 

Sekarang ini, Menteri Pendidikan telah memberikan kesempatan besar bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan peluang karir. Melalui program Kampus Merdeka, mahasiswa yang merasa salah pilih jurusan bisa menggali bakat dan minatnya lagi. 

Program tersebut, salah satunya program magang Kampus Merdeka. Program tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengasah softskill dan hardskill. Selain itu, mahasiswa bisa mendapatkan uang saku tambahan dan memiliki banyak manfaat lainnya. 

Mendaftar Program Pertukaran Pelajar

Alih-alih pindah jurusan, mahasiswa bisa mengikuti program pertukaran pelajar. Sejak diterbitkan oleh Kemdikbud pada tahun 2021 lalu, program pertukaran pelajar ini bisa menjadi solusi bagi yang salah pilih jurusan.

Mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di kampus lain baik dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, potensi mahasiswa bisa dikembangkan sesuai minatnya. Pertukaran pelajar ini juga dapat memberikan suasana baru bagi mahasiswa.

Meski sifatnya sementara, mengikuti pertukaran pelajar dapat meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap dunia pendidikan maupun budaya di kampus yang baru. Setidaknya, ini bisa menghilangkan rasa bosan dan jenuh karena merasa salah jurusan

Bergabung dengan Organisasi Kampus

Dibandingkan menjadi merasa galau karena salah jurusan, ada baiknya mencoba bergabung di organisasi kampus. Suasana dan kegiatan dalam organisasi dengan lingkaran pertemanan yang berbeda bisa meningkatkan motivasi untuk belajar. 

Kegiatan organisasi seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Profesi (Himpro) bisa wadah bakat dan minat mahasiswa. Meski merasa salah jurusan, mahasiswa bisa menuangkan kreativitas dan passion melalui organisasi tersebut. 

Salah pilih jurusan bukanlah akhir dari masa depan karena bergantung bagaimana cara menyikapinya. Sebenarnya, mahasiswa bisa menemukan solusi salah jurusan ini. Pindah jurusan bisa menjadi opsi, namun biaya biasanya menjadi pertimbangan utamanya.

Selain itu, sistem perkuliahan saat ini lebih fleksibel dan memberikan ruang kebebasan bagi mahasiswa yang merasa salah pilih jurusan. Mahasiswa bisa mengoptimalkannya dengan mengikuti macam-macam program Merdeka Belajar yang ada.

Mempertimbangkan Setiap Pilihan

Namun, jika dirasa pindah jurusan adalah pilihan terbaik maka itu juga bisa dijadikan opsi. Intinya, apapun pilihan tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan. Sama halnya ketika merasa salah jurusan

Ketika sudah terlanjur memilih dan terjun kuliah, maka sebagai mahasiswa sudah sepatutnya bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Meski terkadang merasa salah jurusan, jika ditekuni ilmu tersebut tentunya tidak akan sia-sia. 

Jika merasa salah jurusan, mahasiswa juga perlu yakin bahwa memang salah jurusan atau hanya sekadar bosan. Rasa bosan ini terkadang memang menghilangkan semangat belajar.

Maka dari itu, tidak ada salahnya pula untuk meminta saran dari dosen, orang tua, atau orang sekitar. Saran tersebut juga bisa menjadi pertimbangan untuk pilihan kedepannya. Di sisi lain, sangat penting pula bagi mahasiswa untuk mengenali dirinya.

Penutup

Dengan memahami diri, mahasiswa akan tahu apa yang akan dituju ketika belajar di kampus. Selain itu, belajar di kampus bukanlah sekadar belajar tetapi berproses pula. Jadi, saat merasa salah pilih jurusan, segala keputusan dan pilihan perlu dipertimbangkan dengan matang. 

Merasa Salah Pilih Jurusan ? Temukan Solusinya Berikut Ini!

Salah satu survei yang dikemukakan oleh Irene Guntur, psikolog pendidikan dari Integrity Development Flexibility (IDF) menyatakan bahwa sekitar 87% mahasiswa Indonesia merasa salah pilih jurusan

Akibatnya, para mahasiswa ini seringkali merasa bingung dan risau akan masa depannya. Namun, sebenarnya mahasiswa bisa melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan peluang karir. Untuk itu, simak tips menghadapi masalah salah pilih jurusan di bawah ini.

Mengikuti Program Magang 

Sekarang ini, Menteri Pendidikan telah memberikan kesempatan besar bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan peluang karir. Melalui program Kampus Merdeka, mahasiswa yang merasa salah pilih jurusan bisa menggali bakat dan minatnya lagi. 

Program tersebut, salah satunya program magang Kampus Merdeka. Program tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengasah softskill dan hardskill. Selain itu, mahasiswa bisa mendapatkan uang saku tambahan dan memiliki banyak manfaat lainnya. 

Mendaftar Program Pertukaran Pelajar

Alih-alih pindah jurusan, mahasiswa bisa mengikuti program pertukaran pelajar. Sejak diterbitkan oleh Kemdikbud pada tahun 2021 lalu, program pertukaran pelajar ini bisa menjadi solusi bagi yang salah pilih jurusan.

Mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di kampus lain baik dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, potensi mahasiswa bisa dikembangkan sesuai minatnya. Pertukaran pelajar ini juga dapat memberikan suasana baru bagi mahasiswa.

Meski sifatnya sementara, mengikuti pertukaran pelajar dapat meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap dunia pendidikan maupun budaya di kampus yang baru. Setidaknya, ini bisa menghilangkan rasa bosan dan jenuh karena merasa salah jurusan

Bergabung dengan Organisasi Kampus

Dibandingkan menjadi merasa galau karena salah jurusan, ada baiknya mencoba bergabung di organisasi kampus. Suasana dan kegiatan dalam organisasi dengan lingkaran pertemanan yang berbeda bisa meningkatkan motivasi untuk belajar. 

Kegiatan organisasi seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Profesi (Himpro) bisa wadah bakat dan minat mahasiswa. Meski merasa salah jurusan, mahasiswa bisa menuangkan kreativitas dan passion melalui organisasi tersebut. 

Salah pilih jurusan bukanlah akhir dari masa depan karena bergantung bagaimana cara menyikapinya. Sebenarnya, mahasiswa bisa menemukan solusi salah jurusan ini. Pindah jurusan bisa menjadi opsi, namun biaya biasanya menjadi pertimbangan utamanya.

Selain itu, sistem perkuliahan saat ini lebih fleksibel dan memberikan ruang kebebasan bagi mahasiswa yang merasa salah pilih jurusan. Mahasiswa bisa mengoptimalkannya dengan mengikuti macam-macam program Merdeka Belajar yang ada.

Mempertimbangkan Setiap Pilihan

Namun, jika dirasa pindah jurusan adalah pilihan terbaik maka itu juga bisa dijadikan opsi. Intinya, apapun pilihan tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan. Sama halnya ketika merasa salah jurusan

Ketika sudah terlanjur memilih dan terjun kuliah, maka sebagai mahasiswa sudah sepatutnya bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Meski terkadang merasa salah jurusan, jika ditekuni ilmu tersebut tentunya tidak akan sia-sia. 

Jika merasa salah jurusan, mahasiswa juga perlu yakin bahwa memang salah jurusan atau hanya sekadar bosan. Rasa bosan ini terkadang memang menghilangkan semangat belajar.

Maka dari itu, tidak ada salahnya pula untuk meminta saran dari dosen, orang tua, atau orang sekitar. Saran tersebut juga bisa menjadi pertimbangan untuk pilihan kedepannya. Di sisi lain, sangat penting pula bagi mahasiswa untuk mengenali dirinya.

Penutup

Dengan memahami diri, mahasiswa akan tahu apa yang akan dituju ketika belajar di kampus. Selain itu, belajar di kampus bukanlah sekadar belajar tetapi berproses pula. Jadi, saat merasa salah pilih jurusan, segala keputusan dan pilihan perlu dipertimbangkan dengan matang. 

Apa itu Double Degree dan Manfaat Mendapatkan Gelarnya

Dalam dunia perkuliahan dan pendidikan terdapat istilah Double Degree yang cukup umum. Walaupun istilah ini terbilang cukup familiar di dunia pendidikan. Masih banyak orang yang tidak memahami apa itu double degree, pelaksanaannya dan manfaatnya. 

Pelaksanaan program double degree ada berdasarkan kesadaran bahwa ilmu pengetahuan saling berhubungan. Terkadang suatu ilmu pengetahuan membutuhkan wawasan dari ilmu pengetahuan lain agar bisa berjalan lebih maksimal dalam pelaksanaannya.

Double Degree memungkin mahasiswa untuk mempelajari banyak ilmu pengetahuan sekaligus umumnya dua cabang ilmu pengetahuan sekaligus. Berikut penjelasan mengenai program ini agar orang-orang bisa lebih memahami apa itu double degree

Mengenai Program Double Degree

Seperti yang dituliskan sebelumnya, program ini memungkinkan mahasiswa untuk mempelajari banyak ilmu pengetahuan sekaligus. Umumnya yang dilakukan adalah mempelajari dua cabang ilmu pengetahuan sekaligus. 

Pengertian double degree sendiri sudah dijelaskan pada situs Kemristekdikti. Double Degree adalah program kerjasama antara perguruan tinggi nasional maupun internasional yang melaksanakan program studi secara bersama. 

Program studi ini akan saling mengakui lulusan yang belajar di bawah naungan masing-masing Universitas. Sehingga, setelah menyelesaikan masa belajarnya mahasiswa akan mendapatkan dua gelar. Serta diakui kelulusannya di kedua program studi tersebut. 

Program double degree sendiri memiliki dua jenis program double degree. Pertama adalah program double degree reguler dan program untuk akselerasi. Untuk program reguler, ditujukan untuk mahasiswa yang mengambil dua jurusan pada waktu yang bersamaan. 

Namun, dua jurusan tersebut masih sama-sama di tingkatan sarjana atau S1 saja. Berbeda dengan akselerasi, program ini memfasilitasi mahasiswa agar bisa melaksanakan kuliah sarjana atau S1 dan pascasarjana S2 pada waktu yang sama. 

Program studi atau jurusan yang dipilih dalam program akselerasi haruslah program yang linier. 

Manfaat Memiliki Gelar Double Degree 

Setelah mengetahui apa itu double degree, selanjutnya akan dibahas mengenai manfaat mendapatkan gelar ini bagi seorang mahasiswa. Tentunya ada banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh para mahasiswa yang melakukan program ini. 

Manfaat double degree yang utama adalah memiliki jangkauan ilmu pengetahuan yang luas. Selain itu, berikut ini adalah manfaat lain memiliki gelar double degree. 

1. Memiliki Relasi yang Lebih Luas 

Mengikuti program double degree memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memiliki relasi yang lebih luas. Jika berkuliah pada perguruan tinggi dalam negeri, mahasiswa bisa memperluas jaringan dan relasi dengan antar kampus dan antara program studi. 

Melalui program ini, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk berkuliah di luar negeri. Tentu saja, hal ini akan menambah luas relasi mahasiswa. 

2. Nilai Plus Saat Melamar Kerja 

Memiliki dua gelar di program studi yang berbeda maupun di gelar S2 lebih cepat. Tentu saja, hal ini akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi mahasiswa. Utamanya, ketika mahasiswa melamar ke perusahaan atau pekerjaan tertentu. 

Hal ini karena mahasiswa tidak hanya memiliki pengalaman di satu bidang saja. Melainkan, di dua bidang yang saling berhubungan. Beban yang ditanggung pun dua kali lipat dari program kuliah biasa. Hal ini cukup untuk membuat HRD perusahaan terkesan. 

Itulah penjelasan mengenai apa itu double degree dan manfaat apa saja yang bisa didapatkan ketika menjalani programnya. Program double degree bukanlah program yang mudah untuk dijalani. Jadi, pastikan diri sendiri siap dan sanggup.